Menghormati dan mengenang pengorbanan para tokoh dan rakyat Kalimantan Barat pada masa pendudukan fasisme Jepang, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (28/6). Bertindak sebagai inspektur upacara, Bupati Kubu Raya Rusman Ali mengajak untuk menjadikan momentum peringatan sebagai bahan menjaga persatuan dan kesatuan.
\“Saya berharap peringatan ini tidak sekadar formalitas, namun dapat dijadikan sebagai bahan mempererat persatuan dan kesatuan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Rusman dalam sambutannya.
\Rusman Ali menuturkan, kurun waktu 1942-1945 silam, penjajahan Jepang di Kalimantan Barat telah melakukan keganasan yang luar biasa. Akibat genosida atau pembantaian yang dilakukan, Kalimantan Barat kehilangan hingga satu generasi. Rusman mengungkapkan sejumlah data menyebut jumlah korban keganasan tentara Jepang mencapai 21.037 jiwa.
\“Ini adalah sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang memakan korban jiwa dari berbagai elemen masyarakat di Kalbar. Korban yang telah jatuh demi tegaknya Republik Indonesia begitu banyak dan janganlah sampai sia-sia,” ujarnya mengingatkan.
\Karena itu, Rusman Ali mengajak seluruh anak bangsa untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Caranya dengan terus memperbaiki diri dan menumbuhkan nasionalisme dan patriotisme dengan mendahulukan kepentingan Tanah Air dan bangsa daripada kepentingan pribadi.
\“Generasi penerus pembangunan hendaknya dapat memetik pelajaran terhadap peristiwa ini dan menjadikan peristiwa Mandor sebagai landasan mental yang kokoh dan kuat dalam menghadapi masalah yang membahayakan NKRI,” ucapnya berpesan.
\Diisi pembacaan sejarah singkat Makam Juang Mandor, Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah diikuti seluruh PNS dan non-PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Turut hadir Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus dan Pj. Sekretaris Daerah Odang Prasetyo. (rio)
Last Update: Jun 28, 2018 / 15:02 PM